Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2022

Hari-hariku sebagai anak kuliah#3

Hari yang dinantikan telah tiba. Pengumuman kelulusan menjadi asisten laboratorium teknik energi. Ruang kuliah agak berjauhan dari ruang lab. Ruang kuliah ada di lantai 3 dan 4, sementara posisi lab berada pada gedung di seberang lantai dasar (bawah). Karena posisi lab ada di bawah, mahasiswa lebih sering menamai lab bawah. Hari itu kami kompak menuju ke lab bawah untuk melihat pengumuman. Sudah terpasang pengumuman dan ucapan selamat kepada yang lulus menjadi asisten. Antara percaya dan tidak, ada nama saya di lembaran tersebut. Alhamdulillah, senangnya bukan main. Pada jaman itu belum ada handphone (hp) , mungkin masih terhitung jari yang memiliki hp di Indonesia pada saat itu. Sehingga untuk memberi kabar tentang suatu hal kepada orang tua di kampung harus lewat surat yang dititipkan ke supir travel. Untuk bisa menitip surat ke supir, kita harus ke terminal antar kota terlebih dahulu. Kecuali jika kebetulan travel tersebut ada pengantaran kiriman atau penumpang di kost (pondokan). W

Hari-hariku sebagai anak kuliah#2

Tiba hari dimana kami yang mendaftar sebagai calon asisten laboratorium teknik energi untuk angkatan 1998. Kalau tidak salah yang mendaftar ada 7 apa 8 orang termasuk saya. Pendaftar perempuan hanya saya seorang, selebihnya adalah laki-laki. Pada sesi pertama kami mengikuti tes tulis dan presentasi berupa penguasaan materi. Kami dibagi dalam beberapa kelompok. Jujur saya sangat grogi selama mengikuti proses tes calon asisten, bukan karena perlakuan dari asisten senior, melainkan karena dari dalam diri saya sendiri. Perasaan tidak percaya diri  sangat mengganggu performa saya ketika harus menjelaskan atau presentasikan materi yang diminta. Dengan sekuat daya, pikiran berusaha tetap fokus, menampilkan dan menyampaikan pengetahuan yang saya ketahui. Sebelumnya saya telah mempersiapkan diri dengan mereview kembali materi-materi praktikum yang sudah dijalankan. Alhamdulillah sesi pertama telah kami lalui. Saya tidak berharap banyak, apapun hasilnya saya sudah siap. Sudah ingin menjalani pr

Hari-hariku sebagai anak kuliah#1

Setahun sudah berjalan sebagai mahasiswi teknik, yang konon   kabarnya  memiliki image  bahwa perempuan yang kuliah di teknik adalah perempuan perkasa yang cerdas. Anggapan ini muncul karena banyak beranggapan bahwa jurusan teknik identik dengan jurusan bagi kaum laki-laki, kemudian mata kuliahnya sulit. Yah, perlu diakui bahwa jurusan teknik adalah salah satu jurusan pavorit, sehingga ketika pelajar yang bercita-cita ingin masuk ke jurusan ini harus memiliki kemampuan akademis terutama pada ilmu-ilmu exact . Di dalam tatanan kehidupan masyarakat dulu, bahkan hingga saat ini profesi yang digeluti oleh alumni jurusan teknik yakni sebagai insinyur menjadi profesi yang dianggap berpenghasilan tinggi dengan kata lain kehidupannya lebih sejahtera dalam hal pendapatan (materi). Namun makin kesini, sudah bermunculan banyak profesi lainnya bahkan profesi yang tidak memerlukan bangku kuliah namun mampu menjadi miliarder  yang mengalahkan pendapatan yang berprofesi insinyur ataupun dokter. Dulu

TAHUN PERTAMA BERSAMA (TPB) #5

2 Semester kuliah di jurusan teknik elektro telah saya jalani. Alhamdulillah semua mata kuliah lulus termasuk mata kuliah untuk TPB (mata kuliah umum). Melewati Tahun Pertama Bersama (TPB) menjadi awal bagi kami untuk saling mengenal, saling bantu dan juga saling mengajak untuk ikut menjadi panitia dalam acara atau event yang diadakan oleh angkatan maupun jurusan. Saya mencoba turut mengambil peran, yah mungkin peran receh bagi yang lainnya, seperti pada bagian konsumsi. Sengaja memilih peran ini karena saya tidak percaya diri untuk mengambil peran yang mengharuskan tampil atau berbicara di depan umum. Atau peran-peran yang tingkat keaktifannya cukup tinggi. Dari kepanitiaan inilah, saya jadi mengenal dekat teman yang berbeda golongan (kelas). Rata-rata mereka adalah akhwat yang giat di kegiatan mushollah jurusan. Sejak itu saya mulai intens ikut kajian (liqo) rutin bersama beberapa akhwat tersebut. Dalam satu liqo  anggotanya bisa berasal dari fakultas mana saja. Saat itu murabbi (yan

Bitter Melon

Gambar
Tumis pare adalah salah satu menu sayuran yang tetap exist meskipun teknologi operasi seluler sudah jadi 5G mungkin berikutnya muncul 6G, 7G dan seterusnya. Ah sayang sekali, kaum yang lahir di era 3G ke atas masih enggaa merasai menu ini. Kebanyakan memilih menu yang kandungan gulanya tinggi. Rasa pare memang pahit, yang disebabkan oleh kandungan zat quinine yang tinggi. Tapi, tahukah wahai anak muda dibalik rasa pahitnya tersimpan manfaat yang luar biasa. Zat quinine dapat berfungsi sebagai anti piretik (obat panas) dan juga anti analgesik (anti nyeri). Masih banyak lagi kandungan nutrisi sehat lainnya yang terdapat pada buah pare. Dulu, jaman saya masih sekolah di SMP, ibu sering masak pare jadi menu yang bernama "kambu paria" untuk ayah. "Kambu Paria" adalah salah satu jenis menu di daerah Bugis. Cara membuatnya agat ribet menurut saya. Caranya: pare dibelah kemudian buang bijinya. Lalu mengisi pare dengan isian berupa campuran sangrai kelapa parut,

Menjadi Ibu Baru di Usia yang Tak Muda Lagi

Berdoa dan membaca dzikir adalah cara paling ampuh dikala diri dalam keadaan cemas. Seberapa banyak artikel atau saran dari teman lain tentang masalah bayi, rasa cemas itu masih saja sering datang menghantui pikiran. Pengalaman pahit atas wafatnya bayi pertama kami menjelang usianya dua bulan, memperparah overthinking  yang saya alami saat itu. "Bagaimana jika saat tengah malam terjadi hal buruk pada bayi saya, bagaimana saya le rumah sakit?" Pikiran seperti ini yang hampir tiap malam membebani pikiran saya. Semua tanda normal yang dialami oleh bayi, seharusnya tidak perlu saya cemaskan, namun tetap saja menjadi hal yang sangat saya resahkan. Bahkan saya sudah lupa, bahwa sebelumnya sudah merawat empat bayi. Tiada satu pun hal yang diperlihatkan oleh bayi mampu saya ingat dan menganggap bahwa hal itu wajar. Sangat bisa dipastikan bahwa saya sedang dalam keadaan baby blues , dimana saya sulit berpikir rasional. Suatu hal yang membuat saya bahagia, Alhamdulillah produksi ASI sa

Menjadi Ibu Baru di Usia yang Tak Muda Lagi

Menjadi ibu dan telah melahirkan anak yang ke sekian, sering dicap sebagai ibu yang sudah pengalaman. Di satu sisi cap itu dapat menjadi sumber energi agar ibu mampu melakukan affirmasi  kepada dirinya "Yah, aku sudah pernah melahirkan sekian kali, dan kali ini aku bisa menjalani hari-hariku sebagai ibu baru lagi dengan segala battle  yang harus kulewati". Namun di sisi lain, karena orang di sekitar menggap ibu yang bersangkutan sudah pengalaman, maka tanpa sengaja bentuk perhatian yang ada ketika hadirnya anak-anak sebelumnya menjadi berkurang atau bahkan orang terdekat menganggap tidak perlu lagi karena sudah pengalaman. Misalnya, keinginan untuk bergantian jaga malam saat bayi terbangun, pasangan biasanya sudah tidak setanggap seperti dulu. Sebagai contoh lagi, ketika bayi atau balita sakit, pasangan sudah tidak sepanik dulu bahkan mungkin dengan santai bisa melanjutkan tidur malamnya. Mungkin masih banyak perubahan terjadi yang seharusnya tidak perlu hanya karena berangga

Emas Hitam

Emas Hitam Suatu hari tiba-tiba saya terima chat dari seorang sahabat di Riau sana. "Mak, paksu lagi disini ya, mau pesan apa yang dikangenin di Pekanbaru?". Hmhm apa yah, tiba-tiba saya teringat satu jenis bumbu masakan, yaitu bumbu untuk masak sup yang berbentuk bubuk. Ibu yang kirim chat ini memang sangat mengerti perasaan rindu orang rantau 😍. Tanpa sungkan saya menjawab chat beliau, "Boleh tidak, saya mau titip bumbu sup bubuk yang biasanya dalam sachet bening, ukuran bukusannya kecil-kecil gitu?". Beliau jawab "Ashiappp, tar kufotoin barangnya, bener kagak yeeh!". Senang sekali mendengar jawabannya. Sudah lama ingin minta tolong dibelikan bumbu itu tapi belum terpikir kepada siapa minta tolong. Kebetulan suami sedang ada dinas ke Pekanbaru,  jadi titipan saya bisa ia yang bawa saat pulang nanti. Singkat cerita, suami sudah pulang dinas dengan bawaan lebih banyak dari saat ia berangkat. Titipan yang saya minta hanya bumbu, ternyata yang dikirim 

Mengikat Makna, Hikmah Belajar di Kelas Persiapan KLIP 2022

Gambar
Memutuskan untuk ikut Kelas Menulis sama artinya saya harus keluar dari zona nyaman. Selama ini saya menulis hanya ketika mengerjakan jurnal di kelas Institut Ibu Profesional. Jarang sekali membuat tulisan panjang (minimal 300 kata) pada laman medsos. Paling kalau menulis di wall fb  misalnya, hanya terdiri beberapa untaian kalimat saja. Tidak ingin berpanjang lebar ataukah karena saya malas berpikir? Pernah membuat tulisan di laman medsos, pada paragraf ke sekian tiba-tiba saya urungkan niat melanjutkan tulisan tersebut. Muncul perasaan "akh tulisan ini kurang bagus, temanya juga tidak menarik, paling nanti tidak ada yang baca!". Perasaan seperti ini muncul setiap kali saya berniat dan bahkan sudah sedang menulis di laman medsos. Apakah ada yang salah? Di lain kesempatan, tiba-tiba muncul ide yang menurut saya bagus diangkat menjadi sebuah tulisan. Sudah yakin dengan tema ini, akan menjadi perhatian para pembaca. Lalu apa yang terjadi selanjutnya? Sang ide masih tetap saja m

TAHUN PERTAMA BERSAMA (TPB) #4

Hari itu, giliran kelompok saya masuk lab komputer. Mencoba mempelajari materi dari modul yang diberikan dengan cara bertanya ke teman atau senior. Kalau saya masih belum paham juga, yah pasrah. Apapun yang akan terjadi nanti, hadapi saja. Modul, kartu kontrol, disket, alat tulis dan lainnya sudah saya siapkan. Praktek yang akan kami lakukan adalah DOS (Disc Operating System). Dengan terpaksa saya hapalkan beberapa instruksi yang menggunakan keyboard  bukan click  dengan mouse . Contoh perintah  save = tekan  ctrl+s , select, do, undo, dan banyak lagi. Ditambah istilah-istilah dalam komputer, yang masih sangat asing bagi saya seperti : RAM, CDRO M,  file, folder, directory, drive, taskbar , dan lainnya. Alhamdulillah responsi tulisan bisa lulus, sehingga kami dibolehkan ikut melakukan praktikum "DOS". Ada juga yang batal karena perlengkapan praktikum yang kurang lengkap atau tidak lulus responsi tulisan. Di dalam ruang lab, masing-masing mendapat 1 unit komputer. Dalam sehari

TAHUN PERTAMA BERSAMA (TPB) #3

Momen mengerjakan tugas gambar teknik menjadi salah satu pengalaman tersendiri. Pada kesempatan itulah kami lebih saling kenal. Faktor utamanya karena sama-sama kejar target tuntas tugas gambar, sehingga harus kerjasama. Di antara teman maba ada yang punya bakat menggambar. Tidak sulit baginya ketika menerjemahkan instruksi tugas dari dosen untuk dibuat menjadi sebuah gambar. Hasil gambarnya juga yang mendapat sedikit koreksi. Barang siapa diantara kami yang hasil gambarnya sudah lebih dahulu ACC, itulah yang menjadi incaran bagi kami. Tujuannya dijadikan contekan tugas bagi yang belum ACC haha. Jadi caranya agar bisa meniru gambar tersebut, yang pertama sudah meniru gambarnya dengan cara ciplak menggunakan meja kaca besar, pasang cahaya lampu atau senter dibawah meja tersebut. Letakkan gambar yang mau ditiru di atas meja. Lalu di atas gambar itu, ketakkan kertas kosong yang akan menjadi gambar kita. Sisa diciplak gambarnya. Aktifitas ini kami beri istilah "senter gambar", ya

TAHUN PERTAMA BERSAMA (TPB)#2

Alhamdulillah, kuliah perdana setelah mengikuti kegiatan Ospek dan Bina Akrab. Kami akan mendapatkan pembelajaran untuk mata kuliah umum, seperti : kalkulus, fisika, pendidikan pancasila, bahasa Indonesia. Biasanya kuliahnya berlangsung di gedung TPB (Tahun Pertama Bersama) untuk seluruh fakultas. Sesekali dosen memilih ruangan di LT 2 (Lecture Theater). Jumlah maba teknik elektro angkatan 1998 sekitar seratus lebih. Kami dibagi kelompok berdasarkan NIM (Nomor Induk Siswa). Saya dan sejumlah teman lainnya masuk kedalam kelompok dengan nama golongan 12A. Kalau tidak salah ingat nama kelompok di angkatan kami yaitu golongan 10 untuk maba yang lolos masuk teknik elektro melalui jalur bebas tes. Selanjutnya ada golongan 11A, 11B, 12A dan 12B. Satu golongan berjumlah kurang lebih 30 orang mahasiswa(i). Setiap golongan menempati ruangan berbeda jikat mendapat mata kuliah dan jadwal yang sama. Mata kuliah Pancasila dan Bahasa Indonesia yang semua kelompok digabung, sehingga memilih ruang kuli

TAHUN PERTAMA BERSAMA (TPB) #1

Usai kegiatan OSPEK, saya dan mama langsung mencari rumah kost yang letaknya dekat dari kampus. Alhamdulillah ketemu rumah kost yang pemiliknya masih keluarga dam satu kampung. Hari itu juga kami putuskan ngontrak di rumah tersebut. Saya tidak perlu mencari tempat tidur karena sudah tersedia di setiap kamar. Kebetulan rumah tersebut ada 2 lantai. Kamar-kamar kost ada di lantai 2. Secara bertahap seluruh kamar sudah terisi. 3 penghuni yang kuliah di STIMIK (Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan Komputer). Saya beserta 2 penghuni lainnya kuliah di Unhas. Kami yang kuliah di Unhas berbeda jurusan. Ada yang kuliah di pertanian, kedokteran dan saya di teknik. Posisi tempat kost, meskipun terbilang dekat dari kampus, saya masih harus naik angkot kesana. Kalau ingin jalan kaki, bisa saja tapi harus melewati jalan pintas di belakang perumahan. Di sana masih terdapat sawah milik warga setempat. Saya berani jalan kaki lewat rute tersebut jikalau ada teman. Rute itu menuju daerah pondokan

BINA AKRAB TEKNIK ELEKTRO ANGKATAN 1998 #3

BINA AKRAB berlangsung 2 malam 3 hari. Tidur di dalam satu tenda besar bersama sesama maba perempuan. Kami belum diberi waktu untuk leluasa ngobrol   santai. Setiap saat ada saja kegiatan yang harus kami lakukan di lapangan. Di sekitar hutan pinus ada beberapa rumah warga. Alhamdulillah kami dibolehkan numpang mandi di rumah tersebut. Setiap selesai shalat subuh, saat cahaya matahari mulai muncul, kami yang berjumlah sekitar 5 orang menuju ke rumah warga terdekat untuk mandi. Waow...mamdi sepagi ini rasanya seperti masuk kulkas. Suhu yang sangat dingin, membuat kami berlima mandi harus mandi kilat. Selesai mandi, kami kembali ke tenda merapikan diri dan bersiap mengikuti acara pagi. Jadwal kumpul pagi jam 07.00 WITA di lapangan. Tidak boleh ada yang terlambat. Sepagi itu udara masih sangat dingin, apalagi ketika mandi tadi bbbrrrr. Sampai hari itu saya belum punya teman dekat. Beda dengan maba lainnya yang memang berasal dari satu sekolah. Kebetulan di angkatan 1998, saya satu-satunya