Menjadi Ibu Baru di Usia yang Tak Muda Lagi

Berdoa dan membaca dzikir adalah cara paling ampuh dikala diri dalam keadaan cemas. Seberapa banyak artikel atau saran dari teman lain tentang masalah bayi, rasa cemas itu masih saja sering datang menghantui pikiran. Pengalaman pahit atas wafatnya bayi pertama kami menjelang usianya dua bulan, memperparah overthinking yang saya alami saat itu. "Bagaimana jika saat tengah malam terjadi hal buruk pada bayi saya, bagaimana saya le rumah sakit?" Pikiran seperti ini yang hampir tiap malam membebani pikiran saya. Semua tanda normal yang dialami oleh bayi, seharusnya tidak perlu saya cemaskan, namun tetap saja menjadi hal yang sangat saya resahkan. Bahkan saya sudah lupa, bahwa sebelumnya sudah merawat empat bayi. Tiada satu pun hal yang diperlihatkan oleh bayi mampu saya ingat dan menganggap bahwa hal itu wajar. Sangat bisa dipastikan bahwa saya sedang dalam keadaan baby blues, dimana saya sulit berpikir rasional. Suatu hal yang membuat saya bahagia, Alhamdulillah produksi ASI saya melimpah. Sempat terpikir, jika saya selalu diselimuti perasaan cemas produksi ASI bisa seret. Karena alasan inilah, saya berusaha melakukan selfhealing, mengatakan kepada diri bahwa semua akan baik-baik saja. Ada Allah yang Maha Berkehendak, Dialah pemilik hambaNya termasuk bayi saya. Maka dengan kehendakNya, bayi saya terjaga dalam genggamanNya, maka saya memohon senantiasa diberi ketenangan di setiap merasa cemas dan resah. Pada kondisi kritis seperti ini, saya merasa begitu dekat pada Allah, merasa bahwa perlindunganNya selalu ada bagi kami.

Alhamdulillah adzan Shubuh berkumandang. Pikiran kalut yang kerap hadir pada malam hari berangsur-angsur hilang. Keadan saya seperti ini terus berlangsung selama kurang lebihdua bulan. Setelah usia bayi lebih dari dua bulan, keadaan pikiran saya sudah lebih tenang daripada sebelumnya. Pola tidur bayi juga semakin teratur serta cara minum ASI juga semakin baik. Alhamdulillah ala kulli haal.

Pada tanggal 23 Pebruari 2022 besok usia bayi saya genap 1 tahun. Perkembangan motorik maupun sensorik dalam keadaan normal. Saat ini sudah mulai belajar jalan, mampu meniru dan memahami 1,2 instruksi. Sudah ada 2 pasang gigi yang muncul. Sekarang terlihat gusinya bengkak atas bawah. Yang paling jelas terlihat adalah sebentar lagi muncul gigi taring atas. Baru kalu ini punya pengalaman bahwa anak yang akan tumbuh gigi biasanya suka menggigit segala sesuatu. Sebelumnya para kakak waktu mulai tumbuh gigi, perilakunya biasa saja. Jadi saat si bungsu senang menggigit, terutama saat menyusu benar-benar membuat payudara saya kesakitan. Tanpa sengaja saya berteriak dan bayi pun menangis karena terkejut. Alangkah sedihnya, setelah kejadian itu bayi jadi trauma setiap ingin menyusu. Sungguh saya menyesal, namun belum punya solusi agar bayi tidak menggigit saat menyusu. Kembali saya didera rasa takut atau cemas setiap kali ingin menyusui bayi. Hal ini masih berlangsung hingga saat ini. Kadang muncul keinginan menyapih bayi lebih awal, namun tidak tega. Mudah-mudahan fase ini tidak berlangsung lama dan saya tetap kuat bertahan menahan ras ngilu akibat gigitan bayi.
Bismillah saya bisa!
****
Tangsel, 18 Pebruari 2022
Mom 4F

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengikat Makna, Hikmah Belajar di Kelas Persiapan KLIP 2022

Red Campus #7

Perjalananku melihat kedalam diri