My Home Team #3

Ponsel saya berdering, ternyata suami yang telpon. Hari itu adalah hari terakhir berpuasa. Ada rasa sedih karena Ramadhan tinggal hitung beberapa jam akan berakhir. Nuansa di bulan Ramadhan memang berbeda dari bulan lainnya. Ada ketenangan dan ingin tetap berlama-lama berada dalam suasananya.
Hari itu saya dan anak-anak sudah menyiapkan diri akan lebaran secara terpisah dengan suami, sebagai akibat tidak bisa terbang dari Jakarta.
Tiba-tiba pagi itu beliau telpon kemudian mengabarkan bahwa dirinya sudah boarding menuju Pekanbaru. Antara percaya dan tidak mendengar kabar darinya. Lalu saya sampaikan kepada anak-anak tentang hal ini. Bukan main senangnya mereka terutama si gadis kecil. Ia sudah lama menanti kedatangan ayahnya.

Menyambut hari raya Idul Fitri kali ini berbeda dengan sebelumnya. Saya tidak lagi menyiapkan menu selengkap biasanya karena sebagian besar peralatan dapur sudah kami packing beserta barang lainnya. Rencananya dua hari setelah lebaran kami boyongan pindah ke Jakarta (Tangsel). Jauh hari kami sudah nyicil packing barang, terutama yang tidak digunakan sehari-hari. Sebagian sudah dibawa ke Tangsel saat bawa mobil suami kesana oleh supir kantor.

Alhamdulillah suami tiba di rumah sekitar jam 10.00 pagi. Beliau hanya sempat simpan barang dan membersihkan badannya, lalu berangkat ke kantor untuk acara siaga malam Idul Fitri seperti tahun-tahun sebelumnya. Ritme seperti ini sudah hal biasa bagi kami keluarga pelayanan publik. Di saat orang lain libur hari raya, justru di bagian pelayanan adalah hari kerja demi kelangsungan pelayanan kebutuhan listrik. Bahkan bisa dihitung jari berapa kali mudik sejak merantau. Sebelum pandemi, kami lebih memilih minta orang tua yang datang ke kota tempat kami, selama mereka mau dan kondisi fisik mereka masih memungkinkan naik pesawat. Menjadi kegembiraan tersendiri bagi kami saat bisa berkumpul bersama orang tua di perantauan.

Hari raya Idul Fitri tiba yang disambut veriah oleh umat Islam dimana pun meski masih dalam kondisi pandemi. Warga perumahan melaksanakan shalat Idul Fitri secara berjamaah dengan menggunakan jalan sebagai tempat shalat. Anak-anak dan suami ikut shalat berjamaah. Sehari lagi kami akan pindah, jadi waktu sehari itu kami manfaatkan merampungkan barang yang belum ter-packing, terutama alat makan dan buku-buku pelajaran anak-anak. Sementara barang yang berukuran besar seperti lemari, mesin cuci, dan lainnya akan dikemas oleh pihak ekspedisi setelah kami sudah berangkat. Tes antigen untuk semua juga sudah dilakukan. Alhamdulillah semua hasilnya negatif.
Bersambung....
Tangsel, 13 Maret 2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengikat Makna, Hikmah Belajar di Kelas Persiapan KLIP 2022

Red Campus #7

Perjalananku melihat kedalam diri