Red Campus #7
Setelah para ketua himpunan kemahasiswaan semua jurusan sudah tampil, kami diberi tugas untuk dikerjakan di rumah. Biasanya berupa pertanyaan terkait materi yang baru saja diberikan. Yang unik dan ribet, tugas harus diketik manual dengan pita warna merah hitam. Yaah gara-gara ospek saya berkenalan dengan mesin ketik.
Alhamdulillah waktunya ishoma (istirahat, sholat dan makan). Kami digiring kembali ke halaman fakultas. Istirahat sebentar, kemudian panitia membagikan nasi bungkus kepada semua maba. Jangan harap akan menikmati nasi bungkusnya dengan santai seperti makan siang di rumah atau di warung. Cara makan harus sesuai instruksi panitia. Senior pakai hitungan satu : angkat nasi bungkusnya, dua : buka karet pengikatnya, tiga : mulai makan lauk dulu lalu makan nasi dan terakhir sambel. Tidak boleh minum dulu. Haha saya pastinya tak lugu amat kalau sudah seperti ini. Toh tidak mungkin senior pendamping melihat satu-satu, apakah benar-benar makan sesuai instruksi. Biasanya saya tidak makan sambelnya. Kadang juga nasi bungkus yang sudah kita makan sebagian disuruh tukar dengan nasi punya teman di samping atau teman di belakang, atau teman di depan. Semau senior ingin buat instruksi apa. Bungkusan nasi harus dijadikan serbet buat lap mulut dan tangan. Haha serasa makan ala tentara.
Makan siang sudah selesai, waktunya ambil air wudhu untuk shalat dzuhur. Aah saatnya selonjorkan kaki di mushollah harapku dalam hati. Ambil air wudhu, ternyata antriannya panjang ditambah shalat dzuhur juga harus antri karena ukuran mushollahnya kecil. Pupus sudah harapan mau selonjoran. Dari halaman sampai ke mushollah, kami jalan bergerombol. Senior yang kami lewati semua tutup hidung. Memang baunya sudah campur aduk. Ada wangi minyak rambut lavender, lipstik, arang ditambah wangi keringat masing-masing haha. Tabe..senior monggo dinikmati ulah Anda sendiri, wangi toh!
Waktu ishoma sudah habis, maba kembali berkumpul di halaman fakultas. Tidak boleh terlambat sedikit pun. Yang kedapatan masuk halaman paling terakhir jadi maskot lagi deh. Panitia berasa dapat berlian. Akh sayangnya, kami harus tunduk saat break seperti ini, jadi tidak tahu wajah siapa saja yang sudah jadi maskot. Paling dengar namanya saat ditanya.
Kembali kami diminta melakukan atraksi aneh. Memasukkan kedua tangan di sela kedua ketiak teman di depan, lalu gosok cepat sesuai hitungan panitia. Setelah tergosok, diminta lepas tangannya dan arahkan ke hidung masing-masing sambil ucapkan "harum......senior!", haha puyeng kalau dapat partner yang aduhai.....
Saya sih taruh tangan tidak persis merapat di ketiak teman, yang penting nempel di bawah lengannya. Main aman, tapi jangan sampai kedapatan. Taktiknya kalau ada senior pendamping posisinya dekat dari kita, jangan coba-coba lakukan ini. Disela melakukan atraksi itu, tiba-tiba dapat instruksi "kengkring ko....!" maksudnya loncat sambil jongkok, kedua tangan dikaitkan taruh di belakang kepala. Saya tidak pernah merasa ngantuk, benar-benar fokus, pasang telinga agar info atau aba-aba yang mendadak tetap terdengar.
Ada satu permainan yang paling bikin saya cemas. Permainannya semua maba sesama perempuan atau laki-laki melemparkan sepatunya pada satu tempat, lalu berlomba mengambil kembali sepatunya masing-masing padahal kita ada ratusan orang. Jenis permainan ini rawan sekali mengakibatkan cedera kalau tidak pandai melihat kondisi. Bersyukur kakak saya sudah membekali jurus, harus berbuat apa agar terhindar bahaya ketika melakukan permainan jenis ini.
Di sini saya tidak akan terpancing ikut cepat-cepatan mengambil sepatu. Sepatu saya akan ambil ketika yang berkerumun sudah berkurang. Resikonya yah dapat sepatu yang bukan lagi milik kita, atau beda sebelah sepatunya. Ah biarlah, daripada kena dorong maba lainnya. Oh iyah satu lagi permainan yang bikin deg-degan. Permainannya membuat lingkaran berlapis, tapi harus dilakukan dalam hitungan detik. Saya tidak akan mau ikut cepat-cepatan, biar dapat lapisan lingkaran paling luar. Maba yang berada di lapisan dalam, bisa terhimpit bahkan bisa saja sulit bernafas. Haduh...permainan-permainan ini mudah-mudahan yang terakhir dimainkan oleh angkatan kami. It is danger, but tricks is worked!
Bersambung....
19 Januari 2022
Mom 4F
Komentar
Posting Komentar